RANGKUMAN MATERI PAI XII BAB 8 SIKAP INOVATIF DAN ETIKA DALAM BERORGANISASI

Tadarus Al Qur'an

1. Q.S. at-Taubah/9: 105

وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

2. Q.S. al-Fushilat/4: 5

وَقَالُوا۟ قُلُوبُنَا فِىٓ أَكِنَّةٍ مِّمَّا تَدْعُونَآ إِلَيْهِ وَفِىٓ ءَاذَانِنَا وَقْرٌ وَمِنۢ بَيْنِنَا وَبَيْنِكَ حِجَابٌ فَٱعْمَلْ إِنَّنَا عَٰمِلُونَ
Artinya: Mereka berkata: "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula)".

3. Q.S. Yasin/36: 12

إِنَّا نَحْنُ نُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا۟ وَءَاثَٰرَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنَٰهُ فِىٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ
Artinya: Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).

4. Q.S. al An’am/6: 164

قُلْ أَغَيْرَ ٱللَّهِ أَبْغِى رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَىْءٍ ۚ وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Artinya: Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan".

5. Q.S. al-Qasas/28: 77

وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Etos Kerja

Pengertian Etos Kerja secara Bahasa dan Istilah

  1. Secara bahasa, etos kerja terdiri dari dua kata, yaitu "etos" dan "kerja". Etos berarti watak dasar atau karakter dari suatu masyarakat atau kelompok. Kerja berarti kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Secara istilah, etos kerja diartikan sebagai semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Etos kerja juga dapat diartikan sebagai keyakinan yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan sesuatu hal dengan tekad untuk bekerja keras dan memberikan yang terbaik.
Dengan demikian, pengertian etos kerja secara umum adalah semangat kerja yang didasarkan pada keyakinan untuk bekerja keras dan memberikan yang terbaik. Etos kerja merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang, baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan sosial.

Ciri-ciri Etos Kerja

Berikut adalah beberapa ciri-ciri etos kerja yang baik:
  1. Kerja keras
  2. Ketelitian
  3. Kejujuran
  4. Tanggung jawab
  5. Kerja sama
  6. Inovasi
  7. Pantang menyerah

Manfaat Etos Kerja

Etos kerja yang baik dapat memberikan banyak manfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain:
  1. Meningkatkan produktivitas
  2. Meningkatkan kualitas hasil kerja
  3. Meningkatkan kepuasan kerja
  4. Meningkatkan hubungan interpersonal
  5. Meningkatkan kemajuan organisasi

Cara menumbuhkan etos kerja yang baik

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan etos kerja yang baik, antara lain:
  1. Mulailah dari diri sendiri
  2. Teladani orang-orang yang memiliki etos kerja yang baik
  3. Bersikap positif dan optimis
  4. Tetap belajar dan berkembang
  5. Berani mengambil risiko
Dengan memiliki etos kerja yang baik, kita dapat menjadi pribadi yang lebih produktif, berkualitas, dan sukses.

Hukum Etos Kerja di dalam Islam

Umat Islam diwajibkan bekerja keras karena kerja keras termasuk salah satu hal yang diajarkan oleh ajaran Islam. Kewajiban untuk selalu bekerja keras ini terdapat dalam Q.S. al-Qasas/ 28: 77 sebagai berikut:
وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ
Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Dalil Al Qur'an dan Hadist tentang Etos Kerja

وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. at-Taubah/9: 105)
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ ثَوْرٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ الْمِقْدَامِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
(BUKHARI – 1930) : Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami ‘Isa bin Yunus dari Tsaur dari Khalid bin Ma’dan dari Al Miqdam radliallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada seorang yang memakan satu makananpun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud AS memakan makanan dari hasil usahanya sendiri”.

Membiasakan Perilaku Kerja Keras

Dalam memahami perilaku bekerja keras, kita dapat mengambil contoh dari Rasulullah Saw. Beliau tidak hanya menghabiskan waktu untuk beribadah, namun juga bekerja keras dalam berdakwah, baik di Mekah maupun di Madinah. Dari contoh ini, kita belajar bahwa perintah bekerja keras bukan hanya imajinasi atau bergantung pada orang lain dengan meminta-minta. Untuk meraih hasil kerja yang baik, motivasi, kerajinan, ketekunan, dan keuletan diperlukan dengan maksud untuk mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan kreativitas. Semua ini disertai dengan doa dan kepercayaan kepada Allah.

Selain itu, penting untuk menjaga perilaku jujur, tidak mudah putus asa, dan bersikap sabar ketika menghadapi kesulitan. Bersyukur atas rahmat yang diterima merupakan sikap yang harus dijaga. Dengan mempraktikkan perilaku ini, kita dapat mencapai keberhasilan, mencukupi kebutuhan hidup, dan tetap kreatif, selalu bertawakal kepada Allah dalam setiap langkah perjuangan kita.

Inovasi dan Etika Berorganisasi

Pengertian Inovasi dalam Organisasi

  1. Inovasi Secara bahasa, inovasi berasal dari kata Latin "innovatĭo" yang berarti "perubahan baru".
  2. Secara istilah, inovasi diartikan sebagai proses atau cara yang baru dalam melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan nilai tambah.

Inovasi di dalam Organisasi

Inovasi dapat diterapkan di berbagai bidang, termasuk organisasi. Inovasi dalam organisasi dapat diartikan sebagai proses atau cara baru dalam mengelola organisasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Inovasi dalam organisasi dapat dilakukan dalam berbagai aspek, seperti:
  1. Proses bisnis
  2. Produk atau layanan
  3. Pemasaran
  4. Manajemen
  5. Lingkungan kerja

Manfaat Inovasi di dalam Organisasi 

Inovasi dalam organisasi dapat memberikan banyak manfaat, antara lain:
  1. Meningkatkan produktivitas
  2. Meningkatkan kualitas produk atau layanan
  3. Meningkatkan kepuasan pelanggan
  4. Meningkatkan daya saing organisasi
  5. Menciptakan lapangan kerja

Etika Berorganisasi

  1. Secara bahasa, etika berasal dari kata Yunani "ethos" yang berarti "watak" atau "karakter". Etika berorganisasi diartikan sebagai nilai-nilai moral yang menjadi pedoman bagi anggota organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Bentuk Etika di dalam Organisasi

Etika berorganisasi dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti:
  1. Kerja keras
  2. Kejujuran
  3. Tanggung jawab
  4. Kerja sama
  5. Keadilan
  6. Saling menghormati
  7. Peduli lingkungan

Manfaat Etika di dalam Berorganisasi

Etika berorganisasi penting untuk diterapkan dalam organisasi, karena dapat memberikan banyak manfaat, antara lain:
  1. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis
  2. Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas anggota organisasi
  3. Meningkatkan produktivitas organisasi
  4. Meningkatkan reputasi organisasi

Hubungan Inovasi dan Etika Berorganisasi

Inovasi dan etika berorganisasi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Inovasi dapat meningkatkan kinerja organisasi, namun inovasi yang tidak beretika dapat merugikan organisasi dan masyarakat.
Oleh karena itu, inovasi dalam organisasi harus dilakukan dengan memperhatikan etika berorganisasi. Inovasi yang beretika adalah inovasi yang bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat, serta tidak melanggar norma-norma moral.
Berikut adalah beberapa contoh inovasi yang beretika:
  1. Inovasi produk atau layanan yang ramah lingkungan
  2. Inovasi proses bisnis yang meningkatkan efisiensi dan efektivitas
  3. Inovasi manajemen yang meningkatkan kesejahteraan karyawan
  4. Inovasi-inovasi tersebut bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat, serta tidak melanggar norma-norma moral.

Syarat-syarat berdirinya Organisasi

Adapun syarat-syarat organisasi adalah sebagai berikut: 
  1. Memiliki tujuan yang dirumuskan dengan jelas. Dengan rumusan tujuan yang jelas, akan mempermudah untuk menentukan struktur dan fungsi organisasi tersebut. 
  2. Memiliki pembagian tugas yang jelas. Suatu organisasi pasti terdiri dari beberapa posisi yang semuanya mempunyai tanggungjawab dan tugas yang jelas. Meski memungkinkan adanya pergantian orang dalam suatu organisasi, namun tugas dan fungsi masing-masing posisi itu tidak berubah dan tetap pada tujuan organisasi Keberhasilan dalam mengembangkan organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah sumber daya manusia. 
  3. Sumber daya manusia merupakan faktor penting karena merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi tersebut. 
Sumber daya Organisasi di dalam hal inovasi ada tiga hal utama yaitu: 
  1. Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru ini dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem sampai pada kemungkinan gagasan yang mengkristal.
  2. Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, penelitian dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan dimplementasikan termasuk hasil inovasi dibidang pendidikan. 
  3. Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan (improvement) yang terus menerus sehingga buah inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya.

Posting Komentar

0 Komentar