Ketika Kesabaran dalam Kehidupan Sehari-Hari Menjadi Kunci Kebahagiaan

www.gurukitaa.my.id - Kesabaran adalah salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Islam. Kesabaran adalah kemampuan untuk menahan diri dari emosi negatif, seperti kemarahan, kesedihan, dan keputusasaan. Kesabaran juga berarti kemampuan untuk menghadapi kesulitan dan tantangan dengan lapang dada.

Kesabaran memiliki banyak keutamaan, baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, kesabaran dapat membantu kita untuk menghadapi berbagai macam kesulitan dan tantangan dalam hidup. Kesabaran juga dapat membantu kita untuk mengendalikan emosi dan menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.

Di akhirat, kesabaran akan dibalas dengan pahala yang besar. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

 إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

 Artinya : "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10)

Macam-macam Sabar :

Sabar adalah konsep penting dalam Islam, dan terdapat beberapa jenis sabar berdasarkan ajaran Al-Quran dan Hadis. Berikut adalah jenis-jenis sabar dan penjelasannya:

1. Sabar dalam ketaatan: Jenis sabar ini merujuk pada kesabaran dalam menaati perintah Allah. Ini melibatkan keteguhan dalam menjalankan kewajiban agama, seperti shalat, puasa, dan zakat.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung".

2. Sabar dalam menjauhi maksiat: Jenis sabar ini merujuk pada kesabaran dalam menjauhi perbuatan dosa. Ini melibatkan menahan godaan dan menjauhi hal-hal yang dilarang dalam Islam, seperti minum alkohol, berjudi, dan berhubungan seks di luar nikah.
Contohnya adalah kisah Nabi Yusuf As yang mampu menahan diri dari godaan berzina meskipun dalam situasi yang sulit. Contoh tersebut telah Allah SWT dalam Al Qur'an surat Yusuf ayat 33 yang berbunyi :

قَالَ رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ

Artinya : "Yusuf berkata, “Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.”

3. Sabar dalam menghadapi takdir: Jenis sabar ini merujuk pada kesabaran dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup. Ini melibatkan menerima ketetapan Allah dan merasa puas dengan situasi apapun yang dihadapi, baik itu baik atau buruk.

يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ
Artinya : "Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting".

Macam-macam tantangan :

Dalam kehidupan sehari-hari, kesabaran dapat menjadi kunci kebahagiaan. Kesabaran dapat membantu kita untuk menghadapi berbagai macam tantangan dan kesulitan dalam hidup, seperti:

1. Tantangan dalam pekerjaan

Dalam dunia pekerjaan, kita pasti akan dihadapkan pada berbagai tantangan yang melibatkan tekanan kerja, persaingan, dan kemungkinan kegagalan. Kesabaran adalah kunci untuk menghadapi tantangan-tantangan ini dengan lebih tenang dan bijaksana. Sebagaimana yang tercantum dalam hadits :

عن أسيد بن حضير وأنس بن مالك رضي الله عنهما أنَّ رجُلاً من الأنصار، قال: يا رسول الله، ألاَ تَستَعمِلُنِي كما استَعمَلت فُلانًا، فقال: «إِنَّكُم سَتَلقَون بَعدِي أَثَرَة فَاصبِرُوا حَتَّى تَلقَونِي على الحَوض».  

[صحيح] - [متفق عليه]

Dari Usaid bin Ḥuḍair dan Anas bin Malik -raḍiyallāhu 'anhumā- bahwa seorang lelaki Ansar berkata, "Wahai Rasulullah, tidakkah engkau menjadikanku sebagai pegawai sebagaimana engkau mengangkat si fulan sebagai pegawai." Beliau bersabda, "Sesungguhnya kalian akan menghadapi (penguasa) yang egois setelahku. Karena itu bersabarlah sampai kalian menjumpaiku di telaga."  (Hadis sahih - Muttafaq 'alaih)

Penjelasan hadits di atas : 

Seorang lelaki datang kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan meminta beliau untuk menjadikannya pegawai di salah satu jabatan sebagaimana orang lain yang telah beliau angkat. Lantas Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memberitahunya suatu hal, yaitu bahwa hendaklah ia dan para sahabatnya bersabar terhadap suatu kezaliman dan aniaya yang akan mereka dapati dari para penguasa di masa datang. Para penguasa itu memonopoli harta benda dan kekayaan tanpa (memberikan hak) rakyatnya. Beliau memerintahkan mereka bersabar sampai mereka mendatangi telaga Nabi -'alaihissalām

2. Tantangan dalam hubungan

Dalam hubungan, kita pasti akan menghadapi berbagai macam perbedaan dan konflik. Kesabaran dapat membantu kita untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang baik dan menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.

Tantangan dalam hubungan dapat muncul dalam bentuk ujian hidup yang tak terduga, seperti kehilangan kerabat yang kita cintai. Meninggalnya seorang anggota keluarga dapat menjadi pukulan emosional yang mendalam, menguji ketahanan dan kesabaran kita. Dalam momen-momen seperti itu, diharapkan kita mampu menemukan kekuatan dalam kesabaran dan menerima kenyataan. dengan demikian Allah menjanjikan balasan yang tak terkira yaitu Surga.

عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعًا: «يقول الله تعالى : ما لِعَبدِي المُؤمن عِندِي جَزَاء إِذَا قَبَضتُ صَفِيَّه مِنْ أَهلِ الدُّنيَا ثُمَّ احْتَسَبَه إِلاَّ الجنَّة».  [صحيح] - [رواه البخاري]

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Allah -Ta'ālā- berfirman, "Tidak ada balasan (yang pantas) dari-Ku bagi hamba-Ku yang beriman, apabila Aku mewafatkan orang yang dicintainya dari penghuni dunia, kemudian dia rida dengan musibah tersebut, melainkan Surga."  (Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Bukhari)

Penjelasan hadits di atas :

Dalam hadis qudsi ini, Nabi -'alaihi aṣ-ṣalām- mengabarkan bahwa siapa saja yang diuji dengan kehilangan orang yang dicintainya dari kalangan kerabatnya atau yang lainnya, jika ia bersabar terhadap kematian orang yang dikasihi dan dipilihnya, serta ia memandang bahwa orang itu memiliki hubungan yang kuat dengannya, seperti anak, saudara, paman, bapak, ibu atau teman, ketika Allah -'Azza wa Jalla- mewafatkannya lalu orang itu mengharapkan rida Allah dan pahala-Nya, maka tidak ada balasan baginya selain Surga.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: مرَّ النَّبي - صلى الله عليه وسلم - بامرَأَة تَبكِي عِند قَبرٍ، فقال: «اتَّقِي الله واصْبِري» فقالت: إليك عَنِّي؛ فَإِنَّك لم تُصَب بِمُصِيبَتِي ولم تَعرِفه، فقِيل لها: إِنَّه النَّبِي - صلى الله عليه وسلم - فأتت باب النبي - صلى الله عليه وسلم - فلم تجد عنده بوَّابِين، فقالت: لم أَعرِفكَ، فقال: «إِنَّما الصَّبرُ عِند الصَّدمَةِ الأُولَى». وفي رواية: «تَبكِي على صبِّي لها».  [صحيح] - [متفق عليه]

Dari Anas bin Malik -raḍiyallāhu 'anhu- ia berkata, "Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan lalu beliau bersabda, "Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah!" Wanita itu berkata, "Menyingkirlah dariku, karena sesungguhnya engkau tidak ditimpa musibah seperti musibah yang menimpaku." (Anas berkata), "Wanita itu tidak mengenal beliau. Lantas dikatakan kepadanya bahwa orang itu adalah Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Wanita itu pun segera mendatangi Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan tidak menemukan para penjaga pintu di sisinya. Ia pun berkata, "Aku tidak mengenalmu." Beliau bersabda, "Sesungguhnya kesabaran itu saat goncangan pertama." Dalam riwayat lain disebutkan, "Dia menangis atas kematian bayinya."  (Hadis sahih - Muttafaq 'alaih)

Penjelasan hadits di atas :

Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan bayinya yang meninggal dunia. Dia sangat mencintainya sehingga tidak mampu menahan diri untuk keluar menuju kuburnya dan menangis di sisinya. Ketika Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melihatnya demikian, beliau menyuruhnya untuk bertakwa kepada Allah dan bersabar. Wanita itu berkata, "Menjauhlah dariku, karena sesungguhnya engkau tidak ditimpa musibah seperti musibah yang menimpaku." Selanjutnya dikatakan kepada wanita tersebut, "Sesungguhnya orang ini adalah Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-." Ia pun menyesal dan mendatangi Rasulullah sampai ke pintunya, dan di depan pintu tidak ada para penjaga yang menghalangi orang-orang untuk menemui beliau. Lantas ia memberitahu beliau seraya berkata, "Sesungguhnya aku tidak mengenal anda." Setelah itu Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memberitahunya bahwa kesabaran yang mendatangkan pahala bagi manusia adalah sabar ketika musibah pertama kali menimpanya.

3. Tantangan dalam kehidupan pribadi

Dalam kehidupan pribadi, kita pasti akan menghadapi berbagai macam masalah, seperti sakit, kehilangan, dan musibah. Kesabaran dapat membantu kita untuk menghadapi masalah-masalah tersebut dengan lebih tabah dan tegar. di dalam sebuah hadits dikisahkan :

عن عبد الله بن عباس رضي الله عنهما أنه قال لعطاء بن أبي رباح: ألاَ أُريكَ امرأةً مِن أَهلِ الجَنَّة؟ قال عطاء: فَقُلت: بَلَى، قال: هذه المرأة السَّوداء أَتَت النَّبي صلى الله عليه وسلم فقالت: إِنِّي أُصرَع، وإِنِّي أَتَكَشَّف، فَادعُ الله تعالى لِي، قال: «إِن شِئتِ صَبَرتِ ولَكِ الجَنَّةُ، وَإِن شِئْتِ دَعَوتُ الله تعالى أنْ يُعَافِيك» فقالت: أَصبِرُ، فقالت: إِنِّي أَتَكَشَّف فَادعُ الله أَن لاَ أَتَكَشَّف، فَدَعَا لَهَا. [صحيح] - [متفق عليه]

Dari Abdullah bin Abbas -raḍiyallāhu 'anhumā- bahwasannya dia berkata kepada Aṭā` bin Abi Rabāḥ, "Maukah engkau, kutunjukkan seorang wanita yang termasuk ahli Surga?" Aku menjawab, "Iya." Ia berkata, "Wanita yang berkulit hitam ini, ia pernah datang kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- lalu mengadu, "Sesungguhnya saya mempunyai penyakit ayan dan aurat saya terbuka karenanya. Oleh karena itu, mohonkanlah kepada Allah agar aku diberi kesembuhan." Beliau bersabda, "Jika engkau mau bersabar maka engkau mendapat Surga, dan jika engkau mau, aku pun akan berdoa kepada Allah agar menyembuhkanmu. Wanita itu menjawab, "Aku akan bersabar." Kemudian dia berkata, "Wahai Rasulullah, auratku terbuka karenanya, maka mohonkanlah kepada Allah agar auratku tidak terbuka." Maka Rasulullah pun berdoa untuknya.  (Hadis sahih - Muttafaq 'alaih)

Penjelasan hadits di atas :

Dalam hadis tersebut dikemukakan bahwa Ibnu Abbas -raḍiyallāhu 'anhuma- berkata kepada muridnya, Aṭā` bin Abi Rabāḥ, "Maukah engkau, kutunjukkan seorang wanita yang termasuk ahli Surga?" Aku menjawab, "Iya." Ia berkata, "Wanita yang berkulit hitam ini." Seorang wanita yang diremehkan dan tidak dikenal banyak orang. Dia menderita penyakit ayan dan auratnya sering terbuka. Lantas dia memberitahu Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan meminta kepada beliau agar mendoakannya supaya Allah menyembuhkannya dari penyakit ayan. Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda kepadanya, "Jika engkau mau, aku akan berdoa kepada Allah agar menyembuhankanmu, dan jika engkau mau bersabar maka engkau mendapatkan Surga." Wanita itu menjawab, "Aku akan bersabar." Meskipun dia akan menderita dan merasakan sakit dari penyakit ayan. Akan tetapi dia bersabar demi meraih Surga. Hanya saja dia berkata, "Wahai Rasulullah, auratku terbuka karenanya, maka mohonkanlah kepada Allah agar auratku tidak terbuka." Maka Rasulullah berdoa kepada Allah agar auratnya tidak terbuka. Dengan demikian, wanita itu tetap menderita penyakit ayan tetapi auratnya tidak terbuka.


Tips untuk melatih kesabaran :

Berikut adalah beberapa tips untuk melatih kesabaran dalam kehidupan sehari-hari:

1. Pahami bahwa kesabaran adalah suatu proses

Kesabaran bukanlah sesuatu yang dapat diraih secara instan. Kesabaran adalah suatu proses yang membutuhkan waktu dan latihan.

2. Latihlah kesabaran dalam hal-hal kecil

Mulailah dengan melatih kesabaran dalam hal-hal kecil, seperti menunggu antrean, menghadapi kemacetan, dan menahan diri untuk tidak marah.

3. Berfokuslah pada hal-hal positif

Berfokuslah pada hal-hal positif dalam hidup, seperti kesehatan, keluarga, dan teman-teman. Hal ini akan membantu kita untuk lebih bersyukur dan lebih mudah bersabar.

4. Berdoa dan mintalah pertolongan kepada Allah SWT

Berdoa dan mintalah pertolongan kepada Allah SWT untuk diberikan kesabaran. Allah SWT Maha Penyayang dan Maha Pengasih. Dia akan memberikan kesabaran kepada hamba-Nya yang meminta.

Kesabaran adalah kunci kebahagiaan. Dengan melatih kesabaran dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menghadapi berbagai macam tantangan dan kesulitan dengan lebih tenang dan bijaksana. Hal ini akan membawa kita pada kebahagiaan yang hakiki.


Posting Komentar

0 Komentar