Nasihat bagi Individu yang Mengutamakan Pekerjaan daripada Sholat 5 Waktu

www.gurukitaa.my.id - Dalam kehidupan yang sibuk dan penuh tantangan saat ini, banyak orang terjebak dalam kesibukan pekerjaan yang memakan waktu dan energi mereka. Sayangnya, beberapa individu mengabaikan kewajiban mereka untuk melaksanakan sholat 5 waktu yang telah ditetapkan oleh agama Islam. Artikel ini mengingatkan kepada kita semua akan pentingnya sholat, berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an, hadis, serta pandangan para imam terkemuka seperti Imam Syafi'i, Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah. Selain itu, akan dijelaskan juga hikmah dari melaksanakan sholat 5 waktu serta ancaman bagi mereka yang meninggalkannya.

Ayat Al-Qur'an tentang Pentingnya Sholat 5 Waktu:

Ayat Al-Qur'an memainkan peran penting dalam mengingatkan kita tentang pentingnya sholat 5 waktu sebagai kewajiban agama :

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Kami mengikat janji kepada Bani Israil (berkata): Janganlah kamu sembah selain Allah dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin; dan ucapkanlah kepada manusia kata-kata yang baik; dirikanlah shalat, tunaikan zakat." (QS. Al-Baqarah Ayat 83)



فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ(4) الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ(5)

"Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalat mereka." (QS. Al-Ma'un ayat 4-5)

Hadis tentang Kewajiban Sholat 5 Waktu:

Hadis-hadis Rasulullah SAW memberikan petunjuk dan penjelasan lebih lanjut tentang kewajiban sholat 5 waktu. Hadis yang relevan antara lain :

Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda :

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ

(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257)

Ubadah bin ash-Shamit Radhiyallahu anhu, mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللهُ عَلَى الْعِبَادِ، مَنْ أَتَى بِهِنَّ لَمْ يُضِيْعَ مِنْهُنَّ شَيْئًا اِسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِنَّ كَـانَ لَهُ عِنْدَ اللهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللهِ عَهْدٌ، إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ.

"Allah mewajibkan lima shalat atas hamba-hamba-Nya. Barangsiapa yang mendirikan shalat tersebut dan tidak menyia-nyiakannya sedikit pun dengan menganggap remeh, maka Allah menjadikan perjanjian dengan-Nya untuk memasukkannya ke dalam surga. Dan barangsiapa yang tidak melaksanakan shalat tersebut, maka dia tidak memiliki perjanjian dengan Allah. Jika Allah berkehendak, Dia akan mengazabnya, dan jika Allah berkehendak, Dia akan mengampuninya. (HR. Abu Daud  No. 1420)

بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.”  (HR. Muslim no. 122)

Pandangan Imam Syafi'i, Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah:

Para imam terkemuka dalam mazhab-mazhab fiqih juga memberikan pandangan mereka tentang pentingnya sholat 5 waktu. Berikut adalah ringkasan pandangan Imam Syafi'i, Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah:

Imam Syafi'i : 

Imam Syafi'i, pendiri Mazhab Syafi'i, menekankan pentingnya sholat 5 waktu. Bagi beliau, sholat adalah pilar agama, dan meninggalkannya dianggap sebagai tindakan kafir. Imam Syafi'i menekankan pentingnya menjaga kewajiban sholat sebagai bukti keseriusan seseorang dalam menjalankan agama Islam.

Imam Ahmad :

Imam Ahmad bin Hanbal, pendiri Mazhab Hanbali, memberikan perhatian besar terhadap pelaksanaan sholat 5 waktu. Bagi beliau, sholat adalah tiang agama. Beliau menekankan bahwa siapa pun yang meninggalkan sholat telah meruntuhkan agama itu sendiri. Pandangan ini menegaskan betapa pentingnya menjaga kewajiban sholat sebagai fondasi yang kokoh dalam praktik agama.

Imam Malik :

Imam Malik, pendiri Mazhab Maliki, menganggap sholat sebagai kewajiban yang paling penting setelah syahadat. Bagi beliau, sholat adalah pondasi utama dalam menjalankan agama Islam. Imam Malik menekankan perlunya menjaga konsistensi dan keseriusan dalam melaksanakan sholat 5 waktu sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Imam Abu Hanifah :

Imam Abu Hanifah, pendiri Mazhab Hanafi, menekankan tidak adanya toleransi bagi seseorang yang meninggalkan sholat. Bagi beliau, sholat adalah kewajiban yang tidak dapat diabaikan. Imam Abu Hanifah menekankan pentingnya menjaga kualitas dan konsistensi dalam melaksanakan sholat 5 waktu sebagai bukti kesetiaan terhadap agama Islam.

Pandangan-pandangan para imam ini menunjukkan kesamaan dalam penekanan mereka terhadap pentingnya sholat 5 waktu sebagai kewajiban agama yang harus diutamakan. Mereka memandang sholat sebagai landasan utama dalam praktik keagamaan dan menekankan perlunya menjaga konsistensi, keseriusan, serta kualitas dalam pelaksanaannya.

Hikmah dari Melaksanakan Sholat 5 Waktu:

Melaksanakan sholat 5 waktu memiliki hikmah yang menguntungkan, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an, Hadis, dan perkataan ulama. Berikut adalah beberapa hikmah tersebut:

  1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT: Sholat adalah bentuk ibadah yang paling utama. Al-Qur'an mengatakan, "Jagalah sholat itu dan (jagalah) sholat tengah (Zuhr) dan berdirilah kamu di hadapan Allah dengan khusyuk" (Al-Baqarah: 238). Melalui sholat, seseorang dapat meningkatkan keintiman dan hubungannya dengan Allah SWT.
  2. Memurnikan jiwa dan meningkatkan kesadaran diri: Sholat membantu menyucikan jiwa dan memurnikan hati dari segala dosa dan kekotoran. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya" (Al-Hujurat: 12).
  3. Mendapatkan keberkahan dan rahmat Allah SWT: Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Shalat lima waktu, dan shalat Jum'at ke Jum'at, dan Ramadhan ke Ramadhan dapat menghapuskan dosa-dosa di antara keduanya jika dosa besar dijauhi" (Muslim). Melaksanakan sholat 5 waktu dengan penuh keikhlasan dan ketaatan kepada Allah SWT dapat membawa keberkahan dan rahmat-Nya.
  4. Menjaga disiplin dan waktu: Sholat 5 waktu membantu individu untuk menjaga disiplin dan memanfaatkan waktu dengan baik. Sholat memiliki jadwal yang ditentukan, sehingga seseorang perlu mengatur aktivitasnya dengan tepat agar dapat melaksanakan sholat tepat waktu. Ini membantu dalam mengorganisir hidup dan menghindari penggunaan waktu yang tidak produktif.
  5. Mendapatkan berkah dan pertolongan dari Allah SWT : Sholat adalah sumber kekuatan dan ketenangan saat menghadapi ujian dan cobaan hidup. Allah SWT berfirman, "Dan carilah pertolongan (kebahagiaan) dengan sabar dan shalat" (Al-Baqarah: 45). Sholat memberikan ketenangan batin, menguatkan iman, dan memperkuat ketabahan dalam menghadapi kesulitan dan tantangan hidup.
  6. Menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat: Sholat 5 waktu mengingatkan kita untuk selalu mengingat Allah dan melaksanakan kewajiban agama di tengah kesibukan dunia. Dengan mengatur waktu untuk sholat, kita dapat mencapai keseimbangan antara tuntutan materi dan spiritualitas, memprioritaskan akhirat tanpa mengabaikan kehidupan dunia.

Ancaman bagi Mereka yang Meninggalkan Sholat 5 Waktu:

Bagi mereka yang mengabaikan kewajiban sholat 5 waktu, terdapat ancaman serius yang dinyatakan dalam Al-Qur'an, Hadis, dan perkataan ulama. Berikut adalah beberapa ancaman tersebut:
  1. Ancaman siksaan di akhirat: Al-Qur'an menyebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat akan menghadapi siksaan yang pedih di akhirat. Allah SWT berfirman, "Maka keadaan mereka adalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali" (At-Taubah: 68). Meninggalkan sholat dapat mengakibatkan kehilangan kebahagiaan dan keabadian di akhirat.
  2. Kehilangan rahmat dan ampunan Allah SWT: Sholat merupakan sarana untuk memohon ampunan dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang meninggalkan sholat sengaja, maka dia telah menghilangkan perlindungan (rahmat) Allah darinya" (Bukhari). Dengan meninggalkan sholat, seseorang dapat kehilangan rahmat dan ampunan Allah.
  3. Kehilangan petunjuk dan hidayah: Sholat merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan sarana mendapatkan petunjuk serta hidayah-Nya. Allah berfirman, "Yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan yang menginfakkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan yang beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad), dan apa yang diturunkan sebelummu, dan yakin akan adanya akhirat. Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."  (Al-Baqarah: 3-5). Dengan meninggalkan sholat, seseorang dapat kehilangan petunjuk dan hidayah dari Allah.
  4. Hilangnya perlindungan dari kejahatan dan godaan: Sholat memiliki peran penting dalam menjaga diri dari kejahatan dan godaan. Rasulullah SAW bersabda, "Jika seseorang meninggalkan sholat, dia telah membuat dirinya terbuka untuk kejahatan" (Abu Dawud). Dengan meninggalkan sholat, seseorang dapat menjadi rentan terhadap godaan dan pengaruh negatif di dunia.
  5. Kehilangan keberkahan dalam hidup: Sholat merupakan sumber keberkahan dalam hidup. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada keberkahan dalam kehidupan seseorang yang tidak menjaga sholat" (Ibn Majah). Dengan meninggalkan sholat, seseorang dapat kehilangan keberkahan dalam segala aspek kehidupan.
Dengan demikian, meninggalkan sholat 5 waktu memiliki ancaman yang serius, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memprioritaskan sholat sebagai kewajiban agama yang harus dijalankan dengan penuh ketaatan dan kesungguhan.

Posting Komentar

0 Komentar