www.gurukitaa.my.id - assalamu'alaikum wr wb anak-anakku kelas XII SMK PGRI 1 GIRI berikut ini materi Pendidikan Agama Islam di Semester Ganjil BAB 1 BAB 1 Berpikir Kritis dan Demokrasi. sebelum kalian pelajari materi di bawah ini, silahkan kalian baca terlebih dahulu Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran pada Bab ini !
Kompetensi Dasar :
3.1 menganalisis dan mengevaluasi makna Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159, serta Hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis
4.1. Menyajikan keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab) sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191
Tujuan Pembelajaran :
Aspek Pengetahuan
1. melalui literasi dan diskusi peserta didik dapat menelaah makna dan tafsir Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159, serta Hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dengan baik. (C4)
2. melalui literasi dan diskusi peserta didik dapat menganalisis hukum tajwid di dalam Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159 dengan baik. (C4)
3. melalui literasi dan diskusi peserta didik dapat mengevaluasi makna Q.S. Ali Imran/3: 190-191, dan Q.S. Ali Imran/3: 159, serta Hadis tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis dengan baik. (C5)
Aspek Keterampilan
1. dengan kelompok diskusi peserta didik dapat membuat makalah keterkaitan antara sikap kritis dengan ciri orang-orang berakal (ulil albab) sesuai pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-191 dengan baik (P5)
Tadarus Al Qur'an Surat Q.S. Ali Imran/3: 190-191
اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ
الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Apersepsi
Kata Kunci
- Berfikir : menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu; menimbang-nimbang dalam ingatan
- Kritis : suatu kemampuan untuk berpikir secara rasional dan tertata yang bertujuan untuk memahami hubungan antara ide dan atau fakta. sedangkan menurut pengertian Islam yaitu memikirkan akan kebesaran Allah Swt. baik dalam kondisi luang ataupun sibuk, disetiap siang dan malam, sebagai bentuk pendekatan diri seorang hamba kepada Tuhannya.
- Demokrasi: secara bahasa demokrasi memiliki makna kekuasaan rakyat dari asal kata Demos yang artinya kekuasaan dan Kratos yang artinya rakyat. sedangkan maksud dari berfikir demokrasi yaitu sikap dan cara berfikir yang mencerminkan persamaan hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan ornag lain. (Suyadi : 203:8)
- Musyawarah : kata musyawarah merupakan kata serapan bahasa Arab yang diambil dari kata syawara yang artinya berunding, urun rembug atau mengatakan dan mengajukan sesuatu kepada orang lain. sedangkan bentuk musyawarah adalah upaya bersama dengan sikap rendah hati dan tidak memaksakan kehendak untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna mengambil keputusan bersama dalam penyelesaikan masalah yang menyangkut urusan atau kepentingan banyak orang.
Tadabur
Setiap orang berhak memberi penilaian dan kritik terhadap seseorang. Kritik boleh ditujukan kepada siapa saja. Orang boleh mengkritik kebijakan yang tidak sesuai dengan asas kemaslahatan. Baik itu kritik ke presiden, wakil presiden, menteri, gubernur, bupati, kepala sekolah, dan guru. Namun, kritik hendaknya disampaikan dengan cara-cara yang beradab, bukan menghakimi pribadi seseorang, apalagi sampai menyinggung sisi-sisi kemanusiaannya.
Hanya saja, ada pula orang yang terlebih dulu bersikap apriori, berpikir negatif, dan berpendapat bahwa kritik adalah bentuk ekspresi kebencian. Kritik itu lahir sebagai bahan evaluasi. Kritik lahir sebagai apresiaasi dengan analisis yang logis dan argumentatif untuk menafsirkan sesuatu. Dalam perpolitikan, misalnya, politik hadir sebagai bahan masukan dan pelajaran untuk pembaruan kebijakan.Berbeda dengan mengkritik karya atau kebijakan seseorang hanya karena ada kebencian.
Kritik dalam negara yang menerapkan sistem demokrasi menjadi suatu kebiasaan dan bahkan kewajiban agar kekuasaan tidak berubah menjadi otoriter dan diktator. Hanya saja, kritik terhadap pemerintahan yang menjalankan politik demokratis juga tidak boleh kebablasan karena bisa menyebabkan kekuasaan negara menjadi lemah. Agar kekuasaan tidak otoriter dan diktator di satu sisi atau di sisi lain kekuasaan menjadi lemah, maka jalan tengah yang harus diambil adalah bermusyawarah.
Musyawarah merupakan nilai-nilai kearifan untuk menyelesaikan masalah maupun memecah kebuntuan yang sudah dipraktikkan sejak zaman dulu. Dalam Islam musyawarah sudah diajarkan semenjak masa hidup Rasulullah Saw. dan diwariskan kepada penerusnya. Begitupun ketika Islam masuk ke Indonesia, musyawarah telah diadopsi dalam perbendaharaan perpolitikan Indonesia jauhjauh hari sebelum orang Indonesia akrab dengan kata demokrasi. Hal itu tampak dalam potongan kalimat “permusyawaratan dan perwakilan” yang berada pada sila ke-4 Pancasila
0 Komentar