III.1 CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman akan dasar-dasar agama Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti secara umum harus mengarahkan peserta didik kepada (1) kecenderungan kepada kebaikan (al-ḥanīfiyyah), (2) sikap memperkenankan (al-samḥah), (3) akhlak mulia (makārim al-akhlāq), dan (4) kasih sayang untuk alam semesta (raḥmat li al-ālamīn). Dengan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dasar-dasar tersebut kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., menjaga diri, peduli atas kemanusiaan dan lingkungan alam. Deskripsi dari penerapan ini akan tampak dalam beberapa elemen Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terutama dalam akhlak pribadi dan sosial, akidah, syari’at dan sejarah peradaban Islam.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi pedoman bagi peserta didik dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap hari. Berbagai persoalan di masyarakat seperti krisis akhlak, radikalisme dan krisis lingkungan hidup dan lain-lain mempunyai jawaban dalam tradisi agama Islam. Dengan mempelajari dan menghayati Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, peserta didik mampu menghindari segala perubahan negatif yang terjadi di dunia sehingga tidak mengganggu perkembangan dirinya baik dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun alam semesta.
Dengan konteks Indonesia pada abad 21 yang semakin kompleks, pemahaman yang mendalam tentang agama sangat dibutuhkan, terutama dalam menghormati dan menghargai perbedaan. Pelajaran agama tidak hanya membahas hubungan manusia dengan Allah (ḥabl min Allāh), namun juga hubungan dengan diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia (ḥabl min al-nās) dan alam semesta. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang beragam dalam proses belajar agama yang tidak hanya berupa ceramah, namun juga diskusi-interaktif, proses belajar yang bertumpu pada keingintahuan dan penemuan (inquiry and discovery learning), proses belajar yang berpihak pada anak (student-centered learning), proses belajar yang berbasis pada pemecahan masalah (problem based learning), pembelajaran berbasis proyek nyata dalam kehidupan (project based learning), dan proses belajar yang kolaboratif (collaborative learning). Berbagai pendekatan ini memberi ruang bagi tumbuhnya keterampilan yang berharga seperti budaya berpikir kritis, kecakapan berkomunikasi dan berkolaborasi, dan menjadi peserta didik yang kreatif.
Melalui muatan materi yang disajikannya dalam 5 (lima) elemen keilmuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti antara lain al- Quran dan hadis, akidah, akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban Islam, pelajaran agama Islam dapat berkontribusi dan menguatkan terbentuknya profil pelajar pancasila sebagai pelajar sepanjang hayat (min al-mahdi ila al-laḥdi) yang beriman dan bertakwa, serta berakhlak mulia, menyadari dirinya bagian dari penduduk dunia dengan berkepribadian dan punya kompetensi global, mandiri, kreatif, kritis, dan bergotong royong.
B.
Tujuan Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pada praktiknya, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditujukan untuk:
1.
memberikan bimbingan kepada
peserta didik agar mantap spiritual, berakhlak mulia, selalu menjadikan
kasih sayang dan sikap toleran sebagai landasan
dalam hidupnya;
2. membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang memahami dengan baik prinsip-prinsip agama Islam terkait akhlak mulia, akidah yang benar (‘aqīdah ṣaḥīḥah) berdasar paham ahlus sunnah wal jamā`ah, syariat, dan perkembangan sejarah peradaban Islam, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari baik dalam hubungannya dengan sang pencipta, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun lingkungan alamnya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3.
membimbing peserta didik agar mampu menerapkan prinsip-
prinsip Islam dalam berfikir sehingga benar, tepat, dan arif dalam menyimpulkan sesuatu dan mengambil
keputusan;
4.
mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta
didik dalam menganalisa perbedaan pendapat sehingga berperilaku
moderat (wasaṫiyyah) dan terhindar
dari radikalisme ataupun liberalisme;
5.
membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam sekitarnya dan menumbuhkan rasa tanggung
jawabnya sebagai khalifah Allah
di bumi. Dengan
demikian dia aktif
dalam mewujudkan upaya-upaya
melestarikan dan merawat lingkungan sekitarnya; dan
6.
membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga
dengan demikian dapat
menguatkan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah basyariyyah), persaudaraan seagama (ukhuwwah Islāmiyyah), dan juga persaudaraan sebangsa dan senegara
(ukhuwwah waṫaniyyah)
dengan segenap kebinekaan agama, suku dan budayanya.
C.
Karakteristik Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama
Islam
dan
Budi
Pekerti
mencakup
elemen keilmuan
yang meliputi (1) Al-Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak,
(4) Fikih, dan (5) Sejarah
Peradaban Islam.
Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Elemen |
Deskripsi |
Al-Qur’an dan |
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti |
Hadis |
menekankan kemampuan baca dan
tulis Al-Qur’an |
|
dan hadis dengan baik dan benar. Ia juga |
|
mengantar peserta didik dalam memahami makna |
|
secara tekstual dan kontekstual serta
mengamalkan |
Elemen |
Deskripsi |
|
kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti
juga menekankan cinta
dan penghargaan tinggi
kepada Al-Qur’an dan Hadis Nabi sebagai pedoman
hidup utama seorang
muslim. |
Akidah |
Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan mengantarkan peserta didik dalam
mengenal Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan Rasul, serta
memahami konsep tentang
hari akhir serta
qadā’ dan qadr.
Keimanan inilah yang kemudian
menjadi landasan dalam melakukan amal saleh, berakhlak mulia dan taat hukum. |
Akhlak |
Merupakan perilaku yang menjadi
buah dari ilmu dan
keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota yang
mewarnai keseluruhan elemen
dalam Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti. Ilmu akhlak mengantarkan peserta didik dalam
memahami pentingnya akhlak
mulia pribadi dan akhlak sosial, dan dalam
membedakan antara perilaku baik (maḥmūdah) dan tercela
(mażmūmah). Dengan
memahami perbedaan ini, peserta didik
bisa menyadari pentingnya menjauhkan diri dari perilaku tercela
dan mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
konteks pribadi maupun
sosialnya. Peserta didik
juga akan memahami pentingnya melatih (riyāḍah), disiplin (tahżīb) dan upaya sungguh- sungguh dalam mengendalikan diri (mujāhadah). Dengan akhlak, peserta
didik menyadari bahwa
landasan dari perilakunya, baik untuk Tuhan,
dirinya sendiri, sesama
manusia dan alam sekitarnya adalah
cinta (maḥabbah). Pendidikan Akhlak
juga mengarahkan mereka
untuk menghormati dan menghargai sesama
manusia sehingga tidak ada
kebencian atau prasangka buruk atas perbedaan agama atau ras yang ada. Elemen akhlak ini harus menjadi mahkota yang
masuk pada semua topik
bahasan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, akhlak harus
menghiasai keseluruhan konten dan menjadi buah dari pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
. |
Fikih |
Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan
hukun yang berkaitan dengan perbuatan manusia
dewasa (mukallaf) yang mencakup ritual atau hubungan dengan
Allah Swt. (‘ubudiyyah) dan kegiatan yang berhubungan dengan
sesama manusia (mu‘āmalah). Fikih
mengulas berbagai pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan dan ketentuan hukum dalam Islam
serta implementasinya dalam
ibadah dan mu‘āmalah. |
Elemen |
Deskripsi |
Sejarah Peradaban |
Menguraikan catatan perkembangan perjalanan |
Islam |
hidup manusia
dalam membangun peradaban dari masa ke
masa.
Pembelajaran
Sejarah
Peradaban |
|
Islam (SPI) menekankan pada kemampuan |
|
mengambil hikmah dari sejarah masa lalu, |
|
menganalisa pelbagai macam peristiwa dan |
|
menyerap berbagai kebijaksanaan yang telah |
|
dipaparkan oleh para generasi terdahulu.
Dengan |
|
refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut,
peserta |
|
didik mempunyai pijakan historis dalam |
|
menghadapi permasalahan dan menghindari
dari |
|
terulangnya kesalahan untuk masa sekarang |
|
maupun
masa depan. Aspek
ini
akan
menjadi |
|
keteladanaan (‘ibrah) dan menjadi inspirasi generasi |
|
penerus bangsa
dalam menyikap dan menyelesaikan |
|
fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi,
iptek, |
|
seni, dan lain-lain dalam rangka membangun |
|
peradaban di zamannya. |
D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Setiap Fase
1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD)
Pada akhir Fase A, pada elemen Al-Qur’an-Hadis peserta didik dapat mengenal huruf hijaiah dan harakatnya, huruf hijaiah bersambung, dan mampu membaca surah-surah pendek Al- Qur’an dengan baik. Dalam elemen akidah, peserta didik mengenal rukun iman, iman kepada Allah melalui nama-namanya yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat dan tugas yang diembannya. Pada elemen akhlak, peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari- hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun sesama manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama Islam. Mereka mulai mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta memahami pentingnya mengenali kekurangan diri dan kelebihan temannya demi terwujudnya suasana saling mendukung satu sama lain. Dalam elemen fikih, peserta didik dapat mengenal rukun Islam dan kalimah syahadatain, menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa setelah salat. Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah beberapa nabi yang wajib diimani.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Al-Qur’an dan Hadis |
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
menekankan kemampuan mengenal huruf hijaiah dan harakatnya, huruf
hijaiah bersambung, dan
kemampuan membaca surah- surah pendek
Al-Qur’an dengan baik. |
Akidah |
Peserta
didik mengenal rukun
iman kepada Allah
melalui nama-namanya yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat
dan tugas yang diembannya. |
Akhlak |
Peserta didik terbiasa mempraktikkan
nilai-nilai baik dalam
kehidupan sehari-hari dalam
ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya
maupun sesama manusia, terutama orang tua dan guru.
Peserta didik juga memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran
agama Islam. Mereka mulai
mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya. Peserta didik
juga terbiasa percaya diri
mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta
memahami pentingnya mengenali kekurangan diri dan kelebihan
temannya demi terwujudnya suasana saling mendukung satu sama lain. |
Fikih |
Peserta
didik mampu mengenal
rukun Islam dan kalimah syahadatain, menerapkan tata
cara bersuci, salat
fardu, azan, ikamah,
zikir dan berdoa
setelah salat. |
Sejarah Peradaban Islam |
Peserta
didik mampu menceritakan secara sederhana kisah
beberapa nabi yang wajib diimani. |
2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD)
Pada akhir Fase B, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik dengan sesama serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada elemen akidah peserta didik memahami sifat- sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna, mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul Allah yang wajib diimani. Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti kepada orang tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan-ungkapan positif (kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah Swt. (sunnatullāh). Peserta didik mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang lebih luas, percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi, memahami pentingnya musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan pentingnya persatuan. Pada elemen fikih, peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat jumat dan salat sunah dengan baik, memahami konsep balig dan tanggung jawab yang menyertainya (taklīf). Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan remaja Nabi Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul, berdakwah, hijrah dan membangun Kota Madinah.
Fase B berdasarkan elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Al-Qur’an dan Hadis |
Peserta
didik mampu membaca
surah-surah pendek atau ayat Al-Qur’an dan menjelaskan pesan
pokoknya dengan baik.
Peserta didik mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga
hubungan baik dengan
sesama serta mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari- hari. |
Akidah |
Peserta
didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna, mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul
Allah yang wajib
diimani. |
Akhlak |
Pada elemen akhlak, peserta didik
menghormati dan berbakti kepada orang tua dan guru,
dan menyampaikan ungkapan-ungkapan positif (kalimah
ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta
didik memahami arti keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah Swt. (sunnatullāh).
Peserta didik mengenal norma yang
ada di lingkungan sekitarnya dan
lingkungan yang
lebih
luas, percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi, memahami pentingnya musyawarah untuk |
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
|
mencapai kesepakatan dan pentingnya persatuan. |
Fikih |
Pada elemen fikih,
peserta didik dapat
melaksanakan puasa, salat
jumat dan salat
sunah dengan baik,
memahami konsep balig dan tanggung jawab yang menyertainya (taklīf). |
Sejarah Peradaban Islam |
Dalam pemahamannya tentang sejarah,
peserta didik mampu
menceritakan kondisi Arab pra Islam,
masa kanak-kanak dan remaja Nabi Muhammad saw. hingga diutus
menjadi rasul, berdakwah, hijrah dan membangun Kota Madinah. |
3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD)
Pada akhir Fase C, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu membaca, menghafal, menulis, dan memahami pesan pokok surah-surah pendek dan ayat Al-Qur’an tentang keragaman dengan baik dan benar. Pada elemen akidah, peserta didik dapat mengenal Allah melalui asmaulhusna, memahami keniscayaan peritiwa hari akhir, qadāʾ dan qadr. Pada elemen akhlak, peserta didik mengenal dialog antar agama dan kepercayaan dan menyadari peluang dan tantangan yang bisa muncul dari keragaman di Indonesia. Peserta didik memahami arti ideologi secara sederhana dan pandangan hidup dan memahami pentingnya menjaga kesatuan atas keberagaman. Peserta didik juga memahami pentingnya introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Peserta didik memahami pentingnya pendapat yang logis, menerima perbedaan pendapat, dan menemukan titik kesamaan (kalimah sawā’) untuk mewujudkan persatuan dan kerukunan. Peserta didik memahami peran manusia sebagai khalifah Allah di bumi untuk menebarkan kasih sayang dan tidak membuat kerusakan di muka bumi. Pada elemen fikih, peserta didik mampu memahami zakat, infak, sedekah dan hadiah, memahami ketentuan haji, halal dan haram serta mempraktikkan puasa sunnah. Pada elemen sejarah, peserta didik menghayati ibrah dari kisah Nabi Muhammad saw. di masa separuh akhir kerasulannya serta kisah al-khulafā al-rāsyidūn.
Fase C Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Al-Qur’an dan Hadis |
Peserta
didik mampu membaca, menghafal, menulis, dan memahami pesan
pokok surah- surah
pendek dan ayat Al-Qur’an tentang
keragaman dengan baik dan benar. |
Akidah |
Peserta
didik dapat mengenal Allah melalui asmaulhusna, memahami keniscayaan
peritiwa hari akhir,
qadāʾ dan qadr. |
Akhlak |
Peserta didik mengenal dialog antar agama
dan kepercayaan dan menyadari peluang
dan tantangan yang bisa
muncul dari keragaman di Indonesia.
Peserta didik memahami arti ideologi secara sederhana dan pandangan hidup
dan memahami pentingnya menjaga kesatuan atas keberagaman. Peserta
didik juga memahami pentingnya introspeksi diri untuk menjadi
pribadi yang lebih baik setiap harinya. Peserta didik memahami pentingnya pendapat yang logis,
menerima perbedaan pendapat, dan menemukan titik
kesamaan (kalimah
sawāʾ) untuk
mewujudkan persatuan dan kerukunan. Peserta didik memahami peran manusia
sebagai khalifah Allah di bumi
untuk menebarkan kasih sayang dan
tidak membuat kerusakan di muka bumi. |
Fikih |
Pada elemen fikih,
peserta didik mampu
memahami zakat, infak,
sedekah dan hadiah,
memahami ketentuan haji,
halal dan haram
serta mempraktikkan puasa sunnah. |
Sejarah Peradaban Islam |
Pada elemen sejarah, peserta didik
menghayati ibrah dari kisah Nabi
Muhammad saw. di masa separuh akhir
kerasulannya serta kisah
al- khulafā al-rāsyidūn. |
4. Fase D (Umumnya untuk kelas VII, VII, dan IX SMP)
Pada akhir Fase D, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik memahami definisi Al-Qur’an dan Hadis Nabi dan posisinya sebagai sumber ajaran agama Islam. Peserta didik juga memahami pentingnya pelestarian alam dan lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam. Peserta didik juga mampu menjelaskan pemahamannya tentang sikap moderat dalam beragama. Peserta didik juga memahami tingginya semangat keilmuan beberapa intelektual besar Islam. Dalam elemen akidah, peserta didik mendalami enam rukun Iman. Dalam elemen akhlak, peserta didik mendalami peran aktivitas salat sebagai bentuk penjagaan atas diri sendiri dari keburukan. Peserta didik juga memahami pentingnya verifikasi (tabayyun) informasi sehingga dia terhindar dari kebohongan dan berita palsu. Peserta didik juga memahami definisi toleransi dalam tradisi Islam berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis-Hadis Nabi. Peserta didik juga mulai mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam termasuk ekspresi-ekspresinya. Dalam elemen ibadah, peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai dalam sujud dan ibadah salat, memahami konsep mu‘āmalah, riba, rukhsah, serta mengenal beberapa mazhab fikih, dan ketentuan mengenai ibadah qurban. Dalam elemen sejarah, peserta didik mampu menghayati penerapan akhlak mulia dari kisah-kisah penting dari Bani Umayyah, Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi dan Mughal sebagai pengantar untuk memahami alur sejarah masuknya Islam ke Indonesia.Fase D Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Al-Qur’an dan Hadis |
Peserta didik memahami definisi Al-Qur’an
dan Hadis Nabi dan posisinya
sebagai sumber ajaran agama Islam.
Peserta didik juga memahami pentingnya pelestarian alam dan lingkungan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dalam ajaran
Islam. Peserta didik
juga mampu menjelaskan pemahamannya tentang sikap
moderat dalam beragama. Peserta didik juga memahami tingginya semangat keilmuan beberapa intelektual besar Islam. |
Akidah |
Peserta didik mendalami enam rukun Iman. |
Akhlak |
Peserta
didik mendalami peran
aktivitas salat sebagai bentuk penjagaan atas diri
sendiri dari keburukan. Peserta
didik juga memahami pentingnya verifikasi (tabayyun) informasi sehingga dia terhindar dari kebohongan dan berita palsu.
Peserta didik juga memahami definisi toleransi dalam tradisi
Islam berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis-
Hadis Nabi. Peserta didik juga mulai mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam termasuk
ekspresi-ekspresinya. |
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Fikih |
Peserta didik memahami internalisasi
nilai-nilai dalam sujud
dan ibadah salat,
memahami konsep muʿāmalah, riba, rukhsah, serta mengenal beberapa mazhab fikih, dan ketentuan mengenai
ibadah qurban. |
Sejarah Peradaban Islam |
Peserta
didik mampu menghayati penerapan akhlak
mulia dari kisah-kisah penting dari Bani Umayyah, Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi
dan Mughal sebagai
pengantar untuk memahami alur sejarah masuknya Islam ke Indonesia. |
5. Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA)
Pada akhir Fase E, dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis, peserta didik mampu menganalisis ayat Al-Qur’an dan Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah perintah agama; dan membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan menjaga kehormatan diri.
Dalam elemen akidah, peserta didik menganalisis makna syu‘ab al-īmān (cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; mempresentasikan makna syu‘ab al-īmān (cabang- cabang iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan.
Dari elemen akhlak, peserta didik menganalisis manfaat menghindari akhlak mażmūmah; membuat karya yang mengandung konten manfaat menghindari sikap mażmūmah; meyakini bahwa akhlak mażmūmah adalah larangan dan akhlak mahmūdah adalah perintah agama; serta membiasakan diri untuk menghindari akhlak mażmūmah dan menampilkan akhlak mahmūdah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam elemen fikih, peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam; menyajikan paparan tentang fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah meyakini bahwa ketentuan fikih mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah adalah ajaran agama; serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial.
Dalam elemen sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia; dapat membuat bagan timeline sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia dan memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban di Indonesia adalah sunatullah dan metode dakwah yang santun, moderat, bi al- ḥikmah wa al-mau‘iẓat al-ḥasanah adalah perintah Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai, serta semangat menghargai adat istiadat dan perbedaan keyakinan orang lain.Fase E Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian
Pembelajaran |
Al-Qur’an dan |
Peserta didik
mampu
menganalisis ayat
Al- |
Hadis |
Qur’an dan hadis tentang perintah untuk berkompetisi
dalam
kebaikan
dan
etos
kerja |
|
serta larangan pergaulan bebas dan zina;
dapat |
|
membaca Al-Qur’an dengan tartil, menghafal |
|
dengan fasih
dan
lancar
ayat
Al-Qur’an
serta |
|
Hadis tentang perintah untuk berkompetisi |
|
dalam kebaikan dan etos kerja serta bahaya
dari |
|
pergaulan bebas
dan
zina;
dapat
menyajikan |
|
konten dan
paparan
tentang
perintah
untuk |
|
berkompetisi dalam
kebaikan
dan
etos
kerja |
|
serta larangan pergaulan bebas dan zina; |
|
meyakini bahwa sikap kompetitif dalam |
|
kebaikan dan etos kerja serta menghindari |
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
|
pergaulan bebas
dan perbuatan zina adalah perintah agama; dan membiasakan sikap
kompetitif dalam kebaikan dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas
dan perbuatan zina dengan lebih
berhati-hati dan menjaga
kehormatan diri. |
Akidah |
Peserta
didik menganalisis makna
syu‘ab al- īmān (cabang-cabang iman),
pengertian, dalil, macam
dan manfaatnya; mempresentasikan makna syu‘ab al-īmān (cabang-cabang iman),
pengertian, dalil, macam
dan manfaatnya; meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak
cabang-cabangnya; serta menerapkan beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang
iman dalam kehidupan. |
Akhlak |
Peserta
didik menganalisis manfaat menghindari akhlak mażmūmah; membuat
karya yang mengandung konten manfaat menghindari
sikap mażmūmah; meyakini bahwa akhlak mażmūmah adalah
larangan dan akhlak maḥmūdah adalah perintah agama; serta membiasakan diri
untuk menghindari akhlak mażmūmah dan menampilkan akhlak
maḥmūdah dalam
kehidupan sehari-hari. |
Fikih |
Peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih
mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah (lima prinsip dasar
hukum Islam; menyajikan paparan tentang fikih
mu‘āmalah dan al-kulliyyāt al-khamsah meyakini bahwa ketentuan fikih mu‘āmalah dan
al-kulliyyāt al- khamsah adalah ajaran agama; serta
menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan sosial. |
Sejarah Peradaban Islam |
Peserta didik
mampu menganalisis sejarah dan peran tokoh
ulama penyebar ajaran
Islam di Indonesia; dapat membuat bagan
timeline sejarah tokoh ulama
penyebar ajaran Islam
di Indonesia dan memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban di Indonesia adalah
sunatullah dan metode
dakwah yang santun, moderat, bi al-ḥikmah wa al-mau‘iẓat al- ḥasanah adalah perintah Allah
Swt.; membiasakan sikap
kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai, serta semangat menghargai adat istiadat dan perbedaan keyakinan orang lain. |
6. Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA)
Pada akhir Fase F dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis, pesertadidik dapat menganalisis Al-Qur’an dan Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama; mempresentasikan pesan-pesan Al-Qur’an dan Hadis tentang pentingnya berfikir kritis (critical thinking), ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama; membiasakan membaca Al-Qur’an dengan meyakini bahwa berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama adalah ajaran agama; membiasakan sikap rasa ingin tahu, berfikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi, toleransi, peduli sosial, cinta damai, semangat kebangsaan, dan tanggung jawab, sabar, tabah, pantang menyerah, tawakal, dan selalu berprasangka baik kepada Allah Swt. dalam menghadapi ujian dan musibah, cinta tanah air, dan moderasi dalam beragama.
Dalam elemen akidah, peserta didik menganalisis cabang-cabang iman, keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar- dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam; mempresentasikan tentang cabang-cabang iman, dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam; meyakini bahwa cabang-cabang iman, keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam adalah ajaran agama; membiasakan sikap tanggung jawab, memenuhi janji, menyukuri nikmat, memelihara lisan, menutup aib orang lain, jujur, peduli sosial, ramah, konsisten, cinta damai, rasa ingin tahu dan pembelajar sepanjang hayat.
Dari elemen akhlak, peserta didik dapat memecahkan masalah perkelahian antarpelajar, minuman keras (miras), dan narkoba dalam Islam; menganalisis adab menggunakan media sosial dalam Islam, menganalisis dampak negatif sikap munafik, keras hati, dan keras kepala dalam kehidupan sehari hari, sikap inovatif dan etika berorganisasi; mempresentasikan cara memecahkan masalah perkelahian antarpelajar dan dampak pengiringnya, minuman keras (miras), dan narkoba; menganalisis adab menggunakan media sosial dalam Islam, dampak negatif sikap munafik, keras hati, dan keras kepala dalam kehidupan sehari hari; meyakini bahwa agama melarang melakukan perkelahian antarpelajar, minuman keras, dan narkoba, munafik, keras hati, dan keras kepala, meyakini bahwa adab menggunakan media sosial dalam Islam dapat memberi keselamatan bagi individu dan masyarakat dan meyakini bahwa sikap inovatif dan etika berorganisasi merupakan perintah agama; membiasakan sikap taat pada aturan, peduli sosial, tanggung jawab, cinta damai, santun, saling menghormati, semangat kebangsaan, jujur, inovatif, dan rendah hati.
Dalam elemen fikih, peserta didik mampu menganalisis ketentuan pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan konsep ijtihad; mempresentasikan tentang ketentuan pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan konsep ijtihad; menerapkan ketentuan khutbah, tablig, dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan meyakini bahwa ijtihad merupakan salah satu sumber hukum Islam; membiasakan sikap menebarkan Islam raḥmat li al-ālamīn, komitmen, bertanggung jawab, menepati janji, adil, amanah, terbuka terhadap ilmu pengetahuan, dan menghargai perbedaan pendapat.
Dalam elemen sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu menganalisis peran dan keteladanan tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia, perkembangan peradaban Islam di dunia, dan peran organisasi-organisasi Islam di Indonesia; mempresentasikan peran dan keteladanan tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia, perkembangan peradaban Islam di dunia, dan peran ormas (organisasi masyarakat) Islam di Indonesia; mengakui keteladanan tokoh ulama Islam di Indonesia, meyakini kebenaran perkembangan peradaban Islam pada masa modern, peradaban Islam di dunia, meyakini pemikiran dan pergerakan organisasi-organisasi Islam berdasarkan ajaran agama; membiasakan sikap gemar membaca, menulis, berprestasi, dan kerja keras, tanggung jawab, bernalar kritis, semangat kebangsaan, berkebinekaan global, menebarkan Islam raḥmat li al-ālamīn, rukun, damai, dan saling bekerjasama.
Fase F Berdasarkan Elemen
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Al-Qur’an dan Hadis |
Peserta didik dapat menganalisis
Al-Qur’an dan Hadis tentang
berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan
teknologi, toleransi, memelihara kehidupan
manusia, musibah, ujian,
cinta tanah air dan moderasi beragama; mempresentasikan
pesan- pesan Al-Qur’an dan Hadis
tentang pentingnya berfikir kritis
(critical thinking), ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta
tanah air dan moderasi beragama; membiasakan membaca Al-Qur’an dengan meyakini bahwa
berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta
tanah air dan moderasi beragama adalah ajaran agama; membiasakan sikap rasa ingin
tahu, berfikir kritis,
kreatif, dan adaptif
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi, toleransi, peduli
sosial, cinta damai,
semangat kebangsaan, dan tanggung jawab,
sabar, tabah, pantang
menyerah, tawakal, dan selalu berprasangka baik kepada Allah
Swt. dalam menghadapi ujian dan musibah, cinta tanah air, dan moderasi dalam beragama. |
Akidah |
Peserta didik menganalisis cabang-cabang
iman, keterkaitan antara iman,
Islam dan ihsan, serta dasar-dasar, tujuan
dan manfaat ilmu kalam; mempresentasikan tentang cabang-cabang iman,
dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu
kalam; meyakini bahwa
cabang-cabang iman, keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan,
serta dasar-dasar, tujuan
dan manfaat ilmu kalam adalah
ajaran agama; membiasakan sikap tanggung jawab,
memenuhi janji, menyukuri nikmat, memelihara lisan,
menutup aib orang
lain, jujur, peduli sosial, ramah, konsisten, cinta damai,
rasa ingin tahu dan pembelajar sepanjang hayat. |
Akhlak |
Peserta didik dapat memecahkan masalah
perkelahian antarpelajar, minuman keras |
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
|
(miras),
dan narkoba dalam Islam; menganalisis adab menggunakan media sosial dalam
Islam, menganalisis dampak
negatif sikap munafik, keras hati, dan keras kepala
dalam kehidupan sehari hari, sikap inovatif dan etika berorganisasi; mempresentasikan cara memecahkan masalah perkelahian antarpelajar dan dampak pengiringnya, minuman keras (miras), dan narkoba; menganalisis adab menggunakan media
sosial dalam Islam,
dampak negatif sikap munafik, keras hati, dan keras
kepala dalam kehidupan sehari hari; meyakini bahwa agama melarang melakukan perkelahian antarpelajar, minuman keras, dan narkoba,
munafik, keras hati, dan keras kepala, meyakini bahwa
adab menggunakan media
sosial dalam Islam dapat memberi keselamatan bagi individu dan masyarakat dan meyakini bahwa
sikap inovatif dan etika berorganisasi merupakan perintah agama;
membiasakan sikap taat pada
aturan, peduli sosial, tanggung jawab, cinta
damai, santun, saling
menghormati, semangat kebangsaan, jujur, inovatif, dan rendah hati. |
Fikih |
Peserta
didik mampu menganalisis ketentuan pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah,
ketentuan pernikahan dalam
Islam, mawaris, dan konsep ijtihad; mempresentasikan
tentang ketentuan pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam,
mawaris, dan konsep
ijtihad; menerapkan ketentuan khutbah, tabligh, dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam,
mawaris, dan meyakini bahwa ijtihad merupakan salah satu sumber
hukum Islam; membiasakan sikap menebarkan Islam
raḥmat li al-ālamīn, komitmen, bertanggung jawab, menepati janji, adil, amanah,
terbuka terhadap ilmu
pengetahuan, dan menghargai perbedaan pendapat. |
Sejarah Peradaban Islam |
Peserta
didik mampu menganalisis peran dan keteladanan tokoh ulama penyebar ajaran
Islam di Indonesia, perkembangan
peradaban Islam di dunia, dan peran
organisasi-organisasi Islam di Indonesia; mempresentasikan peran dan keteladanan tokoh ulama penyebar
ajaran Islam di Indonesia,
perkembangan peradaban Islam di dunia,
dan peran ormas (organisasi masyarakat) Islam
di Indonesia; mengakui keteladanan tokoh
ulama Islam di Indonesia, meyakini kebenaran perkembangan peradaban Islam
pada masa modern,
peradaban Islam di dunia, meyakini pemikiran dan pergerakan organisasi-organisasi Islam berdasarkan ajaran
agama; membiasakan |
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
|
sikap gemar membaca, menulis, berprestasi, dan kerja keras,
tanggung jawab, bernalar kritis, semangat kebangsaan, berkebinekaan global, menebarkan Islam raḥmat li al-ālamīn, rukun, damai, dan saling bekerjasama. |
0 Komentar