KENAPA KITA HARUS BERTAUBAT ?


gurukitaa.my.id - sahabat beriman dengan bertambahnya usia, ujian pun datang selir berganti baik ujian kebaikan ataupun ujian keburukan. Di balik itu semua ada hikmah yang ingin Allah berikan kepada kita semua. Tetapi terkadang jiwa ini lebih condong kepada keburukan, sebagaimana firman  Allah di dalam Al Qur'an : 

 { ۞وَمَآ أُبَرِّئُ نَفۡسِيٓۚ إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيٓۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٞ رَّحِيمٞ }

Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.”[Surat Yusuf: 53]

Namun Allah Maha Baik, tidak ada suatu masalah melainkan ada solusi. Salah satunya adalah bagaimana cara seorang hamba menebus keburukan yang telah dia lakukan. Yaitu dengan cara bertaubat

A. Pengertian Taubat

1. Taubat menurut bahasa 

Kata taubat berasal dari kata bahasa Arab itu adalah bentuk (mashdar) dari kata “taaba” (تَابَ), “yat­ubu” (يَتُوْبُ), “taubah” (تَوْبَةً). Kata “taubatan” berarti “kembali ke jalan yang benar”.

2. Taubat menurut Istilah

Kata Taubat menurut istilah adalah meninggalkan dosa yang pernah diperbuat karena takut pada Allâh, menganggapnya buruk, menyesali perbuatan maksiatnya, bertekad kuat untuk tidak terjerumus kembali ke dalam dosa, dan menebus keburukan-keburukan tersebut dengan kebaikan-kebaikan.

B. Dalil tentang Taubat

1. Perintah Allah Swt untuk bertaubat


 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةٗ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَكُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ يَوۡمَ لَا يُخۡزِي ٱللَّهُ ٱلنَّبِيَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥۖ نُورُهُمۡ يَسۡعَىٰ بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَبِأَيۡمَٰنِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَآۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ 

Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." [Surat At-Tahrim: 8]

2. Allah Swt Maha Penerima Taubat HambaNya

فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱسۡتَغۡفِرۡهُۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابَۢا

Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat. [Surat An-Nashr: 3]

3. Anjuran Bersegera di dalam bertaubat


۞وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, [Surat Ali 'Imran: 133]


إِنَّمَا ٱلتَّوۡبَةُ عَلَى ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٖ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٖ فَأُوْلَٰٓئِكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمٗا

Sesungguhnya bertaubat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertaubat. taubat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. [Surat An-Nisa': 17]

C. Tata Cara Taubat agar diterima Allah Swt

1. Niat dan Ikhlas Taubat karena Allah Swt

Hendaknya taubat itu diniatkan karena Allah dengan penuh keikhlas. Artinya, tiadak ada yang mendorong dia untuk bertaubat kecuali karena kecintaanya kepada Allâh Swt. sebagaimana Sabda Rosulullah Saw di dalam haditsnya : 

عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Dari Umar, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (SAW) bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan." (HR. Bukhari).

2. Menyesali Dosa yang Pernah diperbuat

Penyesalan terhadap apa yang pernah diperbuat pada masa lalu merupakan kunci diterimanya taubat seseorang. dengan adanya penyesalan merupakan bukti kesungguhan hati untuk tidak mengulang dosa yang sama dikemudian hari. hal ini ia lakukan karena mengharap surga Allah Swt dan takutnya ia akan siksa neraka.

3. segera dalam memohon ampunan dan berhenti bebuat dosa

apabila seseorang melakukan kemaksiatan atau dosa itu disebabkan karena ia melakukan sesuatu yang diharamkan oleh Allah, maka ia hendaknya langsung meninggalkan perbuatan tersebut seketika itu juga. Jika dosa atau maksiat akibat meninggalkan sesuatu yang diwajibkan, maka ia bergegas untuk melakukan yang diwajibkan itu seketika itu juga. Ini apabila hal-hal wajib yang ditinggalkan itu bisa diqadha’, seperti seseorang yang meninggalkan sholat. dan apabila ia berbuat dosa karena mendzolimi orang lain maka ia bergegas untuk memohon maaf karena taubatnya seseorang yang mendzolimi orang lain tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah sampai orang tersebut mendapatkan maaf dari orang yang terdzolimi.

4. bertekat untuk tidak mengulangi dosa yang sama

bukti seseorang taubatan nashuha yaitu orang yang punya pendirian untuk tidak mengulang dalam kesalahan atau dosa yang sama. sebagaimana firman Allah : 

وَلَيۡسَتِ ٱلتَّوۡبَةُ لِلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ حَتَّىٰٓ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ ٱلۡمَوۡتُ قَالَ إِنِّي تُبۡتُ ٱلۡـَٰٔنَ وَلَا ٱلَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمۡ كُفَّارٌۚ أُوْلَٰٓئِكَ أَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابًا أَلِيمٗا

Dan taubat itu tidaklah (diterima Allah) dari mereka yang melakukan kejahatan hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) dia mengatakan, “Saya benar-benar bertaubat sekarang.” Dan tidak (pula diterima taubat) dari orang-orang yang meninggal sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan azab yang pedih. [Surat An-Nisa': 18]

dimikian syarat-syarat diterimanya taubat. semoga kita termasuk orang yang bertaubat dan semoga Allah Swt menerima taubat-taubat kita. aamiin

D. Hikmat Taubat bagi Hamba Allah Swt

1. Allah Menjamin Surga bagi Orang yang Bertaubat


۞وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, [Surat Ali 'Imran: 133]

2. Syarat Ampunan Allah Swt Terhadap Dosa

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ

Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dialah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datangnya azab kemudian kalian tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan. [QS. Az Zumar: 53-54]

3. Taubat Merupakan Sebab untuk Meraih Cinta Allah Swt

Allah ta’ala berfirman,

إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suka membersihkan diri. [QS. Al Baqarah: 222]

Semoga dengan hikmah-hikmah taubat di atas dapat memotivasi diri kita untuk senantia bertaubat dan terus memperbaiki diri. yang terakhir yaitu sebuah kisah taubat yang bisa kita ambil pelajarannya.

E. Kisah Tentang Diterimanya Taubat

Kisah Taubatnya Seseorang Wanita


Imran bin Al-Husain Al-Khunza radhiallahu 'anhu menceritakan, ada seorang wanita dari Juhainah masuk ke pintu masjid untuk menemui Rasulullah Saw. kemudian dia berdiri di hadapan Rosulullah Saw, dan memberitahukan kepada Rasulullah bahwa ia telah berzina.

"Wahai Rasulullah, aku telah melakukan (maksiat yang mewajibkan pada saya) hukuman had (atasku), maka sucikanlah aku!" kata perempuan itu. lalu bagaimana respon Rasulullah mendengarkan perkataan wanita tadi ? Apakah beliau meminta persaksian dari para sahabat atas wanita tersebut? Ternyata tidak, wajah Beliau memerah dan memalingkannya ke arah kanan, diam seakan-akan beliau tidak mendengar sesuatu.

Rasulullah berusaha agar wanita ini mencabut perkataannya, akan tetapi perempuan yang keimanannya telah menancap di dalam hatinya. Maka Rosulullah Saw bersabda kepadanya: "Pergilah, hingga engkau melahirkannya."

kemudian perempuan tersebut pulang sesuai perintah Rosullah Saw dan mengandung anaknya selama 9 bulan, kemudian dia melahirkannya. Maka pada hari pertama nifasnya, dia datang membawa anaknya yang tengah diselimuti kain dan berkata: "Wahai Rasulullah, sucikanlah aku dari dosa zina,aku telah melahirkannya, maka sucikanlah aku wahai Rasulullah!"

Maka Rosulullah Sawpun melihat kepada anak tersebut, sementara hati beliau tercabik-cabik karena merasakan sedih, dikarenakan beliau menghidupkan kasih sayang terhadap orang yang berbuat maksiat.
kemudian Rosulullah Saw bersabda: "Pulanglah, susuilah dia, maka jika engkau telah menyapihnya selama 2 tahun, kembalilah kepadaku."

Maka perempuan itupun pulang ke rumahnya, ia susui anaknya, dan tidaklah bertambah keimanannya di dalam hatinya kecuali keteguhan hati. 2 tahun pun berlalu. Kemudian perempuan itu datang dengan membawa anaknya yang telah ia susui.
Perempuan pezina itu berkata: "Wahai Rasulullah, aku telah menyapihnya selama 2 tahun, maka sucikanlah aku!"

Tiga tahun lebih atau kurang, yang demikian tidaklah menambahnya kecuali kekuatan iman.
kemudian Rosulullah Saw mengambil anak wanita tersebut, kemudian Beliau bersabda "Siapa yang akan mengurusi anak ini, maka dia adalah temanku di surga seperti ini" Kemudian beliau memerintahkan agar wanita tersebut dirajam.

Dalam riwayat bahwa Rosulullah Saw memerintahkan agar wanita itu dirajam, kemudian beliau menshalatinya. Maka berkatalah Umar bin Khattab Ra : " Wahai Rosulullah Anda menshalatinya sedangkan ia telah berzina ?"

Maka beliau bersabda: "Sungguh dia telah bertaubat kepada Allah  Swt dengan satu taubat, seandainya taubatnya itu dibagikan kepada 70 orang dari penduduk Madinah, maka taubat itu akan mencukupinya. Apakah engkau mendapati sebuah taubat yang lebih utama dari pengorbanan dirinya untuk Allah?" (HR Muslim, Imam Ahmad)

Sesungguhnya ini adalah rasa takut kepada Allah. dan itu adalah perasaan takut yang terus menerus berada pada diri perempuan mukminah itu saat dia terjerumus ke dalam jerat-jerat syetan. Dia telah berbuat dosa, akan tetapi dia berdiri dari dosanya dengan hati yang dipenuhi iman, dan jiwa yang digerakkan oleh hinanya maksiat.

Demikian kisah taubatnya pendosa yang taubatnya diampuni Allah Swt. Sesungguhnya inilah taubat sejati para hamba-hamba Allah.

Posting Komentar

0 Komentar